بِسمِ اللهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Damai!
Seiring berjalannya waktu problematika kehidupan telah membawa kita pada suatu perubahan.
Ketika kegundahan menguasai alam bawah sadar kita maka secara otomatis konsntrasi, semangat, akan menurun secara perlahan, sementara emosi yang didorong oleh amarah semakin meningkat. Hal ini bisa menimbulkan situasi yang tidak sehat, secara sederhana keadaan demikian bisa kita sebut "amburadul".
lalu hal apa saja yang harus kita perhatikan dalam menghadapi situasi seperti ini? Sebagai langkah awal mungkin kita bisa mencoba membangun kembali rasa percaya diri agar beban perasaan yang kita rasakan bisa berkurang.
Sebagaimana yang telah dikutip oleh Dr.
Tawfik Ahmad Al-Kusayer dalam bukunya yang berjudul Fannul Istimta (Seni Menikmati Hidup) yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Fakhruddin Sarkosih dan diterbitkan oleh Tarbawi Press yaitu tentang beberapa faktor pendorong kebahagiaan antara lain sbb :
Faktor-faktor
pendorong kebahagiaan
Banyak faktor pendorong yang menjadi dasar
kebahagiaan itu terbangun, dan ketika faktor-faktor itu diperkuat dan diyakini,
maka sesungguhnya bisa dipastikan dapat membuat seseorang lebih bahagia, senang
& dia akan lebih bisa menikmati hidupnya. Beberapa faktor pendorong tersebut
diantaranya adalah ;
Naluri : Merupakan
kebalikan dari lemah, tidak memiliki sensitifitas, stagnan
Rendah Hati : Merupakan lawan
dari sombong, kasar dan congkak
Tenang : Kebalikan dari
labil, tidak fokus dan marah
Kekuatan Tekad : Kebalikan dari
tidak percaya diri, lemah dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Berani : Kebalikan dari
ragu-ragu, bimbang dan takut
Optimis : Kebalikan dari pesimis
Menerima : Kebalikan dari
tamak
Percaya : Kebalikan dari
ragu dan bimbang
Apresiatif : Kebalikan dari
ingkar dan menolak
Inovatif : Kebalikan dari
stagnan, hanyut dalam kondisi yang ada dan nyaman dengannya.
Perenungan : Kebalikan dari
tidak stabil dan tidak teratur
Iman : Kebalikan dari
kufur dan sesat
Kasih Sayang : Kebalikan dari
kasar
Cinta : Kebalikan dari
benci dan murka
Ridha : Kebalikan dari
tidak suka dan tidak puas
Kita kembali pada bab yang menjelaskan tentang keikhlasan dan kesabaran. Sebagaimana yang dilangsir dan dijelaskan dalam sebuah situs :
http://ubalinwebblog.blogspot.com/2012/10/kesabaran-sabardanikhlas.html yang menjelaskan bahwa ;
Tidak henti-hentinya Kesabaran kita diuji, tapi itulah konsekwensi hidup yang tidak bisa kita hindari, sabar dan ikhlas menjadi poin penting dalam upaya menghadapi semua permasalahan.
Hidup memang penuh dengan tantangan, siapa yang berani hidup dia harus rela menerima dan menghadapi semua tantangan itu. Begitu kira-kira logikanya, hanya ada kalanya kita lupa akan korelasi ini sehingga terkadang timbul perasaan kecewa, marah, stres bahkan sampai timbul depresi. Sesungguhnya ada satu jurus ampuh dalam menghadapi itu semua yakni bersikap sabar dan ikhlas Dua kata kunci ini ternyata memiliki khasiat yang luar biasa yang menjadikan kita bisa tetap bertahan hidup beserta segala problematika di dalamnya.
Lalu bagaimana mengaplikasikan semua itu dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi solusi dalam memecahkan semua permasalahan dan membuat hidup kita bahagia ?
Berikut beberapa bentuk sikap sabar dan ikhlas
Dari pada kertas catatan saya hilang gara-gara luntur kena air hujan, Minggu 17 Maret 2013. Mendingan saya simpan saja di blog ini, siapa tahu bermanfaat juga bagi para executive muda.
Sampaikanlah kabar gembira dan pastikan kita baik-baik saja, See you soon!
To Be Continuehttp://ubalinwebblog.blogspot.com/2012/10/kesabaran-sabardanikhlas.html yang menjelaskan bahwa ;
Tidak henti-hentinya Kesabaran kita diuji, tapi itulah konsekwensi hidup yang tidak bisa kita hindari, sabar dan ikhlas menjadi poin penting dalam upaya menghadapi semua permasalahan.
Hidup memang penuh dengan tantangan, siapa yang berani hidup dia harus rela menerima dan menghadapi semua tantangan itu. Begitu kira-kira logikanya, hanya ada kalanya kita lupa akan korelasi ini sehingga terkadang timbul perasaan kecewa, marah, stres bahkan sampai timbul depresi. Sesungguhnya ada satu jurus ampuh dalam menghadapi itu semua yakni bersikap sabar dan ikhlas Dua kata kunci ini ternyata memiliki khasiat yang luar biasa yang menjadikan kita bisa tetap bertahan hidup beserta segala problematika di dalamnya.
Lalu bagaimana mengaplikasikan semua itu dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi solusi dalam memecahkan semua permasalahan dan membuat hidup kita bahagia ?
Berikut beberapa bentuk sikap sabar dan ikhlas
- Jadikan setiap permasalahan hidup sebagai tantangan dan ajang ujian kenaikan kelas. Allah SWT sedang mempersiapkan kita menjadi pribadi yang lebih layak untuk menduduki posisi sosial yang lebih baik.
- Yakinilah bahwa kita sanggup untuk menghadapi sekaligus menyelesaikan setiap permasalahan. Bukankah Allah SWT telah berjanji tidak akan membebani permasalahan yang tidak sanggup kita pikul.
- Terimalah segala takdir dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, tentunya dengan tidak henti-hentinya berikhtiar, kewajiban kita hanyalah berusaha, hasil akhir, Allah SWT yang menentukan karena sang Maha Kuasa mengetahui secara pasti apa yang terbaik untuk makhluknya.
- Selalu berfikiran dan bersikap positif dalam memandang segala permasalahan. Jika kita memancarkan energi positif maka lingkungan pun akan memberikan feedback positif kepada kita.
- Berdo’a-lah agar kita diberikan kesabaran dan kekuatan untuk bisa memikul sebesar-besarnya masalah dari pada terus-terusan meminta untuk dijauhkan dari masalah. Semakin kita terampil memecahkan permasalahan besar, semakin tinggi kualitas pribadi kita.
Dari pada kertas catatan saya hilang gara-gara luntur kena air hujan, Minggu 17 Maret 2013. Mendingan saya simpan saja di blog ini, siapa tahu bermanfaat juga bagi para executive muda.
Sampaikanlah kabar gembira dan pastikan kita baik-baik saja, See you soon!