“Allah
telah menetapkan
agar kalian tidak beribadah melainkan kepada-Nya;
dan
hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua.” (Al-Israa : 23)
“Keridhaan Allah bergantung pada
keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah,
bergantung pada kemurkaan kedua orang tua"(HR.Tarmidzi)
SENYUM MEREKA ADALAH KEBAHAGIAAN KITA
Muhammad Baldi Ramadan, Muhammad Shirat Al-Firdaus, Muhammad Reza, Rizki Bagus Sajiwo, Ade Suyanto, Rendi Syaputra, Nana Maulana, Mustofa Ibrahim, Diana Amelia, Asih Triwahyuni, Anggi Rosiana Safitri, Liza Azriyanti, Diah Ayu Lestari, Zazilatuz Zahra, Evi Laturohmi Dkk.
Pada salah satu pertemuan dengan anak-anak di Madrasah saya mencoba menghimbau anak-anak untuk menggunakan pakaian muslim. Berikut ini adalah beberapa Alasan Mereka :
"Baju kokonya sudah rusak pak! ada juga yang berkata nggak punya peci pak!" Tidakkah ini menjadi suatu pukulan buat kita? Seketika itu juga bathin saya terenyuh dan terpanggil untuk mengatasi masalah mereka. Menurut saya keadaan seperti ini tidak bisa kita abaikan begitu saja, menurut saya hal ini merupakan suatu kondisi yang sangat memprihatinkan, bagaimana tidak! ditengah perkembangan zaman yang selaras dengan peradaban umat beragama didunia khususnya Umat Islam serta perkembangan teknologi yang semakin canggih ternyata kesadaran dan kepedulian kita untuk mempersiapkan dan membekali mental mereka dalam menghadapi persaingan global masih teramat jauh dari harapan kita. pertanyaanya adalah siapa yang akan perduli terhadap perkembangan mereka kalau bukan kita. diera globalisasi ini kita perlu mendidik anak-anak sejak dini agar regenerasi bangsa kedepan dapat mempersiapkan diri dan berani menghadapi persaingan global dengan pemikiran yang sehat, mental yang kuat, kepribadian yang baik dan bijaksana sehingga kemampuan mereka kelak benar-benar bisa diandalkan dan dapat menjadi inspirasi bagi sesamanya, Amin!
Oleh karena itulah saat ini saya sangat termemotivasi untuk menginformasikan kepada Anda semua bahwa disini masih banyak anak-anak yang membutuhkan uluran tangan Anda. dan oleh karena itu pula saya lampirkan No. Rekening saya yang terdaftar di BANK BNI. dan jika Anda berminat untuk memberikan fasilitas kepada mereka silahkan sisihkan uang Anda melalui No. Rekening saya "Insya Allah saya akan menjaga Amanah Anda.
Ingatlah kawan masa depan Mereka ada ditangan Kita!
Rasulullah
Saw bersabda "Barang siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang
mukmin dari berbagai kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan
berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan
orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di
dunia dan akhirat" (HR. Muslim).
"Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Sabar itu kala seseorang betah menahan kesusahan yang menimpanya.
Jika tidak lagi betah, maka pasti ada musuh yang ingin melesapkan sifat sabar dalam diri seseorang itu...
Apakah musuh-musuh sabar itu...???
①. Tergesa-Gesa...!!!
ALLAH berfirman yang bermaksud : "Manusia telah dijadikan (bertabiat)
tergesa-gesa." (Q.S al-Anbiya' 21:37). Sekiranya apa yang dihajati
lambat ditunaikan, maka lepaslah kesabarannya. Itulah tabiat semula jadi
manusia.
Selalu ingin memetik buah sebelum buah itu masak dan tanpa bersungguh-sungguh menanam pohon buah tersebut...
②. Putus Asa...!!!
ALLAH berfirman yang bermaksud : "Dan janganlah kamu berputus asa
daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tidak berputus ada dari pada rahmat
Allah melainkan golongan yang kafir." (Q.S Yusuf 12:87)...
③. Marah...!!!
Islam tidak pernah menyuruh umatnya membasmi sifat marah secara tuntas.
Marah masih diperlukan pada saat-saat tertentu seperti ketika Islam
dihina dan diinjak-injak. Hakikatnya kini, manusia sebaliknya marah
tidak mengenali tempat.
Mereka hanya marah apabila kepentingan diri tergugat, bukan apabila kepentingan agama digugat...
Jika ketiga "musuh" sabar di atas masih ada dalam diri kita,
maka amat susahlah untuk memupuk sabar. Halaulah musuh tersebut jauh-jauh, nanti sabar akan mendekat...
insya ALLAH bermanfaat"
By: Cahaya Bulan
PINTAKU...NAK...!!
Anakku….
jika kuberanjak tua nanti…
Kuberharap pengertianmu dan kesabaranmu terhadapku…
Andaikan diriku memecahkan piring…
atau menumpahkan sup diatas meja karena penglihatanku mulai kabur..
Kuberharap dirimu tidak berteriak marah kepadaku…
Orang tua sangat sensitive
Selalu merasa kasihan sendiri tatkala kamu memarahinya…
Tatkala pendengaranku makin berkurang..
Dan diriku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan…
Kuharap kamu tidak memanggilku TULI
Kumohon kamu ulangi lagi apa yang kau katakana atau kau tuliskan…
Maafkan diriku..Anakku…
Aku makin tua…
Lututku makin lemah…
Kuharap dirimu bisa bersabar untuk menolongku berdiri…
Seperti halnya dulu kubantu dirimu tatkala kecil
Saat belajar berjalan…
Kumohon ketabahanmu…
Tatkala kusering mengulang2 seperti kaset yang rusak…
Kuharap dirimu tetap mendengarkanku…
Kuharap dirimu jangan mengejekku…
Atau merasa bosan mendengarkanku…
Masih ingatkah saat dirimu kecil dan dirimu menginginkan balon?
Dirimu merengek-rengek hingga kau mendapatkannya…
Kumohon maafkan bauku…
Diriku bau orang tua..
Dan kumohon jangan memaksaku mandi…
Tubuhku sangat lemah…
Orang tua sangat rentan sakit tatkala kedinginan..
Kuharap tidak membuatmu keluar dariku..
Masih ingatkah tatkala kau kecil?
Aku sering mengejarmu karena dirimu tak mau mandi..
Kuharap dirimu sabar denganku…
Ketika diriku selalu rewel….
Semua bagian tubuhku mulai tua..
Kamu akan mengerti tatkala beranjak tua nanti..
Dan jika dirimu ada waktu…
Kuharap kita bisa bicara…
Walaupun Cuma beberapa menit..
Setiap saat aku selalu sendirian…
Dan tak ada seorangpun yang mengajak bicara..
Kutahu kamu sibuk bekerja…
Walaupun dirimu tidak tertarik dengan ceritaku..
Kumohon..luangkan waktumu untukku…
Masihkah kau teringat tatkala dirimu kecil?
Aku sering mendengarkan ceritamu tentang Tedy Bear..
Saat waktunya tiba …
Diriku sakit dan terbaring di tempat tidur..
Kuharap engkau bersabar merawatku…
MAAFKAN DIRIKU...!!
Jika secara tidak sengaja ranjangku basah ataupun berantakan..
Kuharap dirimu bersabar merawatku selama beberapa saat dalam hidupku yang terakhir…
Bagaimanapun aku tidak akan hidup lebih lama lagi..
Tatkala kematianku mendekat..
Kuharap dirimu memegang tanganku..
Dan memberiku kekuatan menghadapi kematianku…
Jangan khawatir…
Tatkala kubertemu dengan Sang Pemilik…
Aku akan memohon kepada_Nya untuk menjagamu..
Karena kamu mencintai ayah ibumu…
Terima kasih atas perhatianmu..
Kami sangat mencintaimu
(Ayah Ibumu…) ~"Mutiara Air Mata Muslimah"~
My Thesis
Profesionalisasi guru menurut berbagai sumber yang
berkembang. Sebagai analogi, penulis mencoba mengulas tentang tingkat
profesionalisasi tenaga pendidik atau guru secara umum berdasarkan hasil
research.
Menurut Prof.
Dr. Oemar Hamalik (Halaman 26-32)
Dalam bukunya
yang bertemakan Pendidikan Guru (Berdasarkan Pendekatan Kompetensi) menjelaskan
tentang Tenaga Profesional dan Non Profesional.
- TENAGA
– TENAGA PROFESIONAL
Pengajaran dilaksanakan oleh tenaga-tenaga
profesional dan tenaga-tenaga non profesional bertingkat-tingkat persiapannya.
Tingkat profesionalisasi itu didasarkan pada kemampuan khusus, pengalaman,
latar belakang akademis, ijazah, dan gelar yang dimilikinya.
Menurut Chamberlin (1969) tingkat-tingkat
profesional terdiri dari : cadet teacher,
executive teacher, lead teacher, master teacher, provisional teacher,
profesional teacher, regular teacher, senior teacher, special teacher, teacher
assistant, teacher intern, dan team leader.
Semua jenis guru tersebut bertanggung
jawab mengatur, walaupun tingkat otoritasnya tidak sama dalam sistem
pengajaran. Penempatan jenis guru sekolah bergantung kepada sistem ijazah
keguruan pada suatu negara. Seorang master
teacher pada suatu negara, mungkin pada negara lain ditempatkan sebagai regular teacher. Semua jenis staf
profesional tersebut dikategorikan menjadi empat kategori karena beberapa
diantaranya menunjukkan kesamaan-kesamaan tertentu.
- Guru
Pelaksana (executive teacher)
executive techer dan team leader hampir sinonim. Keduanya
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan-kegiatan instruksional, bahkan
merupakan figur kunci dalam pengajaran sekolah. Mereka bertanggung jawab
menyusun rencana dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari yang menjadi tugas staf
pengajaran. Kedua jenis guru tersebut juga dipandang sebagai master teacher dan melakukan serta membina
kelas-kelas yang besar (kelompok besar). Jenis staf ini harus memiliki
persiapan dulu pada tingkat sarjana (master
degree), telah memiliki pengalaman mengajar dikelas. Tugas executive teacher adalah :
1. Menilai
kemajuan program
2. Mengkoordinasika,
mengarahkan, dan menata kegiatan tim.
3. Mengonsumsikan
semua informasi dari dan atau ke tim.
4. Membuat
keputusan-keputusan dalam situasi tertentu.
5. Bertindak
sebagai manusia sumber dari tim.
6. Mendorong
dan melaksanakan kegiatan riset.
7. Sebagai
model bagi anggota tim.
8. Mewakili
tim terhadap administrasi dan terhadap masyarakat.
9. Merangsang
pemikiran dan tindakan.
10. Memajukan
artikulasi program tim dengan program-program lainnya disekolah itu.
11. Mengarahkan
dan membantu guru yang membutuhkan bantuan, terutama anggota tim yang masih
baru
12. Bertindak
sebagai pemimpin dalam pertemuan.
13. Koordinasi
dengan kepala sekolah dalam hubungan dengan program, ketertiban, dan tingkah
laku siswa.
14. Memelihara
literatur tentang profesi
15. Bertindak
sebagai anggota dewan penasehat sekolah.
16. Mengajar,
terutama dalam kelas yang besar dalam rangka memberikan bahan-bahan untuk murid
yang baru.
Berdasarkan
tugas-tugas diatas, kita simpulkan bahwa executive
teacher diharapkan berperan sebagai pimpinan pendidikan disekolah. Dia
bertanggung jawab dalam pelaksanaan instuksional, kurikulum, mengorganisasi,
dan mengarahkan para anggot tim guru untuk melaksanakan seluruh kegiatan.
Bahkan ia bertanggung jawab dalam media pendidikan dan ujian pendidikan serta
penelitian. Hal ini menunjukkan juga bahwa seorang executive teacher juga berperan sebagai superviser.
- Guru
Profesional (professional teacher)
Senior teacher, master teacher,
lead teacher, dan
professional teacher dikelompokkan kedalam kategori. Guru profesional
merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki
tingkat master serta telah memiliki tingkat master serta telah mendapat ijazah
negara dan telah berpengalaman dalam mengajar pada kelas-kelas besar. Guru-guru
ini diharapkan dan dikualifikasikan untuk mengajar dikelas yang besar dan
bertindak sebagai pemimpin bagi para anggota staf lainnya dalam membantu
persiapan akademis sesuai dengan minatnya.
Guru-guru profesional bertugas antara lain :
1. Bertindak
sebagai model bagi anggota lainnya.
2. Merangsang
pemikiran dan tindakan.
3. Memimpin
perencanaan dalam matapelajaran atau daerah pelajaran tertentu.
4. Memberikan
nasihat kepada executive teacher sesuai
dengan kebutuhan tim.
5. Membina
atau memelihara literatur profesional dalam daerah perjalanannya.
6. Bertindak
atau memberikan pelayanan sebagai manusia sumber dalam daerah pelajaran
tertentu dengan referensi pada in
service, training, dan pengembangan kurikulum.
7. Mengembangkan
file sumber kurikulum dalam daerah
pelajaran tertentu dan mengajar kelas-kelas yang paling besar.
8. Memelihara
hubungan dengan orang tua murid dan memberikan komentar atau laporan.
9. Bertindak
sebagai pengajar dalam timnya.
- Guru
Provisional (provisional teacher)
Guru
Provisional merupakan anggota staf yang telah menempuh program pendidikan guru
selama empat tahun dan telah memperoleh ijazah negara tetapi belum memiliki
pengalaman atau kurang pengaalaman mengajar. Tingkatan guru ini sering disebut
sebagai regular teacher, guru baru (beggining teacher), atau guru
provisional. Guru provisional bertugas :
1. Ikut
serta dalam kegiatan membuat rencana pelajaran dan merencanakan sendiri
pelajaran untuk beberapa kelompok siswa.
2. Melakukan
studi terhadap kumpulan catatan (cumulative
records) semua siswa yang ditugaskan kedalam tim untuk menentukan
kebutuhan-kebutuhan khusus mereka.
3. Memelihara
hubungan dengan orang tua murid melalui pertemuan-pertemuan, mengomentari
laporan, dan sebagainya.
4. Bekerjasama
dengan anggota tim lainnya untuk memperbaiki pelaksanakan instruksional dan
menyediakan kebutuhan siswa yang ditugaskan kepada tim.
5. Mengerjakan
banyak subjek kepada siswa dalam bermacam-macam kelompok dari berbagai kelas.
6. Mengarahkan
para cadet teacher dan aides teacher.
7. Bertindak
sebagai anggota pengajar dari tim yang bersangkutan.
- Guru
kadet (cadet teacher)
Dalam
kategori ini termasuk guru asisten, guru intern, dan guru kadet (calon guru).
Mereka tergolong guru yang belum menyelesaikan pendidikan guru yang berijazah
normal. Tetapi baru memenuhi kualifikasi minimum atau kualifikasi yang darurat.
Para anggota yang baru ini dapat ditingkatkan kualifikasinya oleh organisasi
tim melalui pendidikan in-service,
sehingga dapat sepenuhnya menjadi anggota tim yang bersangkutan.
Guru
kadet bertugas dibawah supervisi dari guru-guru yang telah berpengalaman, yakni
guru-guru profesional. Mereka bekerja dengan para siswa dalam kelompok-kelompok
besar, medium, kelompok kecil, dan secara perorangan :
1. Menyediakan
alat atau bahan instruksional yang diperlukan.
2. Menjelaskan
tujuan alat atau bahan tersebut.
3. Mengadakan
latihan yang bermakna untuk mengembangkan penguasaannya.
4. Mengadakan
pengajaran remedial kepada ndividu atau kelompok atau memberikan pengajaran
tembahan kepada siswa yang membutuhkannya.
5. Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus bagi informasi dan merangsang minat dan perkembangan
siswa.
6. Menyupervisi
anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah digariskan.
7. Menafsirkan
program sekolah kepada para siswa.
Dalam
rangka pelayanan tersebut, guru kadet akan :
1. Melakukan
supervisi terhadap pekerjaan para aides.
2. Mendesain
dan mempersiapkan bahan-bahan instruksional.
3. Aktif
berpartisipasi dalam semua pertemuan.
4. Membina
literatur profesional.
5. Membantu
anggota staf lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas profesional mereka.
- Guru
Khusus (specialis teacher)
Guru
tipe ini disebut sebagai guru khusus, atau guru spesialis (ahli) dalam bidang
tertentu. Ditempatkan dalam kedudukan staf dengan tugas memberikan pengajaran
atau pelayanan khusus dalam daerah dalam kulikuler seperti ; seni, musik,
bimbingan dan layanan serta pendidikan jasmani. Guru ini dapat atau tidak dapat
dijadikan anggota tim sepenuhnya.
Para
spesialis ini mengemban tugas khusus, yakni sesuai dengan yakni sesuai dengan
keahliannya, misalnya dalam bidang musik tugasnya adalah :
1. Memberikan
pengajaran musik.
2. Memberikan
saran-saran kepada guru dalam pengajaran musik yang sedang berkembang.
3. Turut
berpartisipasi dalam perencanaan bersama dalam rangka pendalaman pengajaran
musik.
4. Bertanggung
jawab dalam konsultasi dan pelaksanaan kegiatan kulminasi dimana musik akan
memainkan peranannya yang penting.
5. Mengevaluasi
kemajuan siswa dalam pelajaran musik guna memberikan laporan kepada orang tua
murid secara periodik.
6. Memberikan
nasihat kepada kepala kepala sekolah dan guru pelaksana dalam memilih dan
melengkapi peralatan usik.
7. Membina
literatur sosial dalam bidangnya.
8. Bekerjasama
dengan kepala sekolah dan guru pelaksana dalam menyusun jadwal waktu.
- TENAGA-TENAGA
NON PROFESIONAL
Tenaga nonprofesional adalah tenaga-tenaga yang
terlatih untuk bertindak sebagai tenaga pembantu tenaga profesional. Tenaga
nonprofesional ini bukan saja memberikan peluang yang lebih besar bagi
tenaga-tenaga profesional untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan profesional, akan
tetapi juga memperkaya pengalaman siswa dan membebaskan tenaga profesional dari
tugas-tugas yang bukan profesional. Dibalik itu, secara tidak langsung
mengurangi beban biaya mengingat keterbatasan pembiayaan sekolah.
Para pelamar sebelum ditugaskan sebagai tenaga
nonprofesional terlebih dahulu mengikuti rekrutmen dalam bidang-bidang tempat
ia akan ditugaskan kelak. Staf pengajar yang bukan profesional terdiri dari : auxiliary personal, clerical aide, para
profesional, parents-aide, secretarial
assistant, dan technical aide.
Clerical aide bertindak
sebagai sekretaris tim, melakukan tugas-tugas yang biasanya ditugaskan oleh
sekolah, misalnya mengetik, file
surat-menyurat, bantuan terhadap masalah kehadiran, inventory, koleksi, dan membuat catatan dalam pertemuan-pertemuan.
Akan tetapi sebagian besar waktunya digunakan untuk membantu guru mempersiapkan
bahan-bahan instruksional dan menilai siswa.
Tehnical aide berfungsi
membantu administrasi pusat media instruksional, memelihara peralatan audio
visual dan media instruksional lainnya dan membantu staf mempergunakan
perlengkapan dan alat bantu lainnya.
Secara lebih spesifik, tugas-tugas pembantu guru
adalah sbb :
1. Membantu
anak-anak dalam berpakaian.
2. Membantu
anak-anak yang terbelakang.
3. Mempantu
pelaksana karyawisata.
4. Membantu
kegiatan rutin kelas, misalnya membagikan perlengkapan, mengumpulkan alat-alat,
uang dan sebagainya.
5. Membantu
pelaksana program pembagian susu dan makanan ringan.
6. Melaksanakan
supervisi terhadap kesehatan anak-anak sehari-hari.
7. Mengembangkan
daftar bacaan dan riset perpustakaan.
8. Membantu
mengatur fasilitas kelas.
9. Memelihara
catatan-catatan dan inventory serta
merekam data.
10. Mengorientasikan
siswa-siswa baru.
11. Membaca
kelas dan membacakan cerita.
12. Mengamankan,
mempersiapkan, dan mengorganisasi media dan AVA.
13. Supervisi
atas daerah-daerah diluar kelas.
14. Mengetik,
memperbanyak, dan mempersiapkan bahan-bahan evaluasi dan surat-menyurat
15. Bekerjasama
dengan organisasi dan kegiatan-kegiatan siswa.
KESIMPULAN
Uraian yang telah dikemukakan diatas
memberikan gambaran kepada kita bahwa “guru memegang peranan yang penting
didalam pembinaan dan pengembangan kurikulum, paling tidak para guru harus
berpartisipasi, baik dalam perencanaan maupun dalam evaluasi kurikulum. Dalam
hubungan inilah guru harus memiliki kemampuan membuat suatu keputusan
berdasarkan hasil evaluasi dalam kerangka suatu sistem. Untuk melaksanakan
peranan dan fungsi tersebut, guru perlu mengenal dengan baik berbagai model
pendekatan perencanaan kurikulum. Berdasarkan perkembangan historis, kita kenal
beberapa pendekatan, yakni pendekatan sistematik, pendekatan romantik, dan
pendekatan modern. Dewasa ini pendekatan sistem dan pendekatan interdisipliner
lebih banyak dipergunakan.
Pada hakikatnya pelaksanaan
pendidikan disekolah adalah menjadi tanggung jawab guru, baik selaku tenaga
profesional maupun non profesional. Kedua jenis tenaga kependidikan ini masing
masing memiliki tanggung jawab dan tugas pekerjaan sendiri-sendiri, dan
menuntut kompetensi-kompetensi yang serasi dengan tugasnya.